Lo suka jadi volunteer di acara-acara gede, kayak Java Jazz Festival atau Indonesia Open? Atau lo selalu langganan jadi project officer setiap ada kegiatan di sekolah atau kampus? Nah, mungkin karier lo di depan nanti, bakal nggak jauh-jauh dari profesi yang bakal HAI bahas di sini, bro! Yap! Namanya sih sama, yakni project officer atau project manager. Sekilas, kerjaannya pun mirip sama kayak ketua pensi atau ketua panitia lainnya. Di beberapa edisi lalu, HAI pernah juga membahas project planner yang kerjaannya mirip sama project officer. Bedanya, kalo waktu itu kami bahas project planner yang kerjaannya lebih ke bidang yang berkaitan dengan konstruksi bangunan atau pengadaan barang produksi, nah kalo project officer di event organizer (EO) ini lebih menangani satu acara atau kegiatan, di bidang yang beragam. Bisa event olahraga, fashion show, pameran, atau masih banyak lagi.
Di EO sendiri, seorang project officer bertugas untuk bertanggung jawab terhadap satu proyek event yang didapat dari klien. Bukan hanya sejak proyek itu benar-benar dihibahkan ke EO buat ditangani, tapi bahkan semenjak proyek itu ditawarkan. So, yang nyiapin rancangan buat pitching (presentasi konsep, sebelum mendapatkan proyek) itu ya, si project officer juga. “Jadi gini, project officer itu ada yang kita hire sebagai freelance, ada yang tetap juga. Kerjaannya, mulai dari bikin plan-nya, koordinasi sama klien, nyiapin materi buat pitching sesuai dengan apa yang di-brief sama klien, mulai dari timetable, form pendaftaran kalau acaranya olahraga, konsep acara, terus mau main di venue yang mana, nyari peserta, dan sebagainya.” jelas Giri Aprian, seorang project officer di perusahaan EO Re Event. Tentu, dalam menyiapkan semua rancangan tersebut, project officer nggak mikir sendirian. Di kantor Giri misalnya, meski pegawai tetapnya sama sekali nggak banyak, tapi ada beberapa orang yang juga menjabat sebagai project officer dan ada pula event manager.
