Tampilkan di aplikasi

From wonderland to underland, alice through the looking glass

Majalah Hai - Edisi 30/2016
2 Agustus 2016

Majalah Hai - Edisi 30/2016

Petualangan Alice ke Underland seharusnya dipenuhi dengan kesan yang memukau. Tapi, kok sekuelnya malah dikritik? / Foto : Doc. Hai

Hai
Setelah memenggal kepala Jabberwocky di fi lm sebelumnya, Alice in Wonderland (2010), kini Alice Kingsleigh (Mia Wasikowska) bakal ngajak kita ke petualangan yang baru. Siap menyimak? Penyelamatan Mad Hatter Yap! Setelah nggak sengaja pergi ke Underland dan menjadi seorang pahlawan yang mengembalikan takhta White Queen (Anne Hathaway), kemudian kembali ke realita di Inggris, Alice lantas menjalani hari-harinya untuk mengikuti jejak ayahnya mengarungi samudra untuk urusan perdagangan. Selama tiga tahun Alice berjibaku di atas laut, ia berhasil menunjukkan kemampuannya sebagai seorang kapten yang mampu melawan ancaman bajak laut dan mengatasi urusan cuaca yang emang nggak pernah bisa diduga kondisinya.

Namun, setelah kembali ke Inggris pasca berlayar ke daratan Cina, Alice ternyata harus menghadapi situasi di mana mantan tunangannya, Hamish Ascot (Leo Bill), ternyata telah mengambil alih perusahaan ayahnya dan berniat melancarkan sebuah rencana licik. Dipenuhi oleh rasa marah, Alice melarikan diri dan kemudian kembali ke Underland, melalui sebuah cermin. Kembali bertemu dengan White Queen, White Rabbit (Michael Sheen), the Tweedles (Matt Lucas), the Dormouse (Barbara Windsor), March Hare (Paul Whitehouse), Bayard (Timothy Spall), dan Chesire Cat (Stephen Fry), Alice justru mendapati kenyataan bahwa karibnya, the Mad Hatter (Johnny Depp) sedang berada dalam kondisi kesehatan yang buruk.

Satu-satunya cara untuk menyelamatkan Hatter adalah dengan menemukan keluarga Mad Hatter. Untuk itu, Alice harus berurusan dengan Time (Sacha Baron Cohen). Lantas, demi menyelamatkan Hatter, Alice mau nggak mau harus berkutat dengan petualangan baru dalam memburu waktu, serta menjelajah ke masa depan atau masa lalu. Diwarnai Kekecewaan Enam tahun tentunya bukan waktu yang sebentar untuk menunggu sebuah sekuel dari fi lm yang sempat meraih pendapatan fantastis di tahun 2010 ini.
Majalah Hai di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI