Tampilkan di aplikasi

Bagaimana seharusnya manusia di Padang Mahsyar

Majalah Hidayatullah - Edisi 01/2018
15 Januari 2018

Majalah Hidayatullah - Edisi 01/2018

Lebih jauh, predikat fasik dan kufur di atas bisa saja menimpa umat Islam yang lalai dalam kehidupannya.

Hidayatullah
Sebagian manusia terlanjur asik dan nyaman dengan kehidupan yang dijalaninya, menginginkan stabilitas sosial tetap terjaga dan tidak mengusik kenyamanan hidupnya. Perasaan enjoy membuat manusia lupa bahwa hidup di dunia ini hanya sementara.

Mungkin awalnya hanya lupa, selanjutnya sering lupa, hingga akhirnya melupakan hakikat kehidupannya sendiri. Puncaknya mereka melupakan Allah dan berubah menjadi orang fasik.

Allah berfirman; “Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, kemudian Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.” (Al-Hasyr [59]: 19).

Orang fasik otomatis mengingkari berbagai macam nikmat Allah Ta’ala yang diberikan kepadanya, termasuk kufur terhadap hari pembalasan di Padang Mahsyar. Inilah yang ditanyakan Allah kepada manusia.

“Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Dia menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali. Kemudian kepada-Nyalah kamu dikembalikan?” (Al-Baqarah [2]: 28).

Lebih jauh, predikat fasik dan kufur di atas bisa saja menimpa umat Islam yang lalai dalam kehidupannya. Apa lagi kelak di Padang Mahsyar, saat semua manusia membutuhkan naungan dari Allah dan syafaat dari Rasu lullah di hari kebangkitan tersebut. Dijelaskan Nabi, seluruh manusia kelak dikumpulkan di Padang Mahsyar dalam keadaan berdiri selama empat puluh tahun.
Majalah Hidayatullah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI