Tampilkan di aplikasi

Saat sindrom pra nikah mendera

Majalah Hidayatullah - Edisi 01/2018
15 Januari 2018

Majalah Hidayatullah - Edisi 01/2018

Kenapa ada kata penyesuaian, karena memang gangguan ini hanya bersifat sementara saja atau maladjustment karena stressor tertentu. / Foto : JACKLE-TSANG/UNPLASH

Hidayatullah
Jika banyak orang menantikan hari pernikahannya dengan penuh harapan dan kegembiraan, lain halnya dengan Athifah (bukan nama sebenarnya). Tiga bulan sebelum hari pernikahannya dan setelah ia dikhitbah, ia justru didera kecemasan dan ketakutan.

Kecemasan dan ketakutan yang Athifah alami pun sampai tidak masuk akal. Tidak pernah terpikir olehnya, bahkan belum pernah ia rasakan sebelumnya bahwa ia akan melewati fase-fase seperti demikian.

Kecemasan itu berupa takut tersedak saat ia makan, terutama memakan-makanan yang keras dan kenyal salah satunya ialah daging, kemudian ia meninggal seperti korban makan ayam cepat siap saji- yang pernah terjadi di salah satu restoran cepat saji terkenal se-Indonesia.

Puncaknya, kala semakin mendekati hari pernikahannya, Athifah terlihat menangis tersedu-sedu di depan ibundanya sendiri. Tidak jelas sebabnya. Ia seakan-akan seperti mengalami mood swing. Lain Athifah, lain lagi yang dialami suami dari Mushallina Hilma. Suami dari perempuan asal Bukittinggi ini begitu cemas.

Khawatir tidak bisa menghidupi sang istri kala mereka telah menikah nantinya. “Ia datang justru bukan pada wanita seperti saya yang biasa ‘mengalaminya’. PMS malah merasuki calon suami saya yang kini alhamdulillah sudah ma’ruf menjadi suami yang kokoh.

Suami yang tahun 2013 lalu ibaratnya mushaf berjalan tengah diuji oleh kenyataan. Ujian ekonomi yang cukup terbilang klasik, namun bisa meruntuhkan iman.” “Singkatnya, ketika sang da’i diuji dengan realita, nash dan fakta tampak saling kontradiktif.
Majalah Hidayatullah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI