Tampilkan di aplikasi

Orang beriman itu saudara

Majalah Hidayatullah - Edisi 11/2017
17 Januari 2018

Majalah Hidayatullah - Edisi 11/2017

Kajian Utama kali ini mengajak kita untuk membumikan kembali cabang-cabang iman yang berserak. Di antaranya menutupi aib, kejelekan, dosa sendiri dan orang lain. Bagaimana Rasulullah dan para Sahabat menyikapi kesalahan yang dilakukan oleh saudara seiman? Apa tantangan dan bagaimana. / Foto : Dokumen Majalah Hidayatullah

Hidayatullah
Saat ini, semua orang, baik yang berlatar belakang sebagai penulis maupun t idak, baik yang berprofesi sebagai jurnalis atau tidak, baik yang mempunyai keahlian maupun tidak bisa membuat berita, opini, dan meme, yang dipublikasikan secara luas maupun terbatas. Hanya dengan modal “copas” misalnya, semua orang bisa membuat atau setidak-tidaknya berkontribusi menyebarkan fitnah dan kebohongan.

Memang, media sosial itu hanyalah alat, tergantung siapa yang memakainya. Akan tetapi alat ini sangat tajam, lebih tajam dari pisau apapun. Kalau satu pisau hanya bisa melukai tangan atau membunuh satu orang, tapi media sosial ini bisa membunuh ribuan orang sekaligus.

Pada dekade yang lalu, alat propaganda dan fitnah untuk menaikkan dan menjatuhkan karakter orang atau tokah adalah koran dan televisi. Yang hitam bisa diputihkan atau setidak-tidaknya menjadi abu-abu. Demikian juga sebaliknya. Penjahat bisa disulap menjadi pahlawan, demikian juga sebaliknya.

Untuk menguasai koran atau televisi dibutuhkan modal yang banyak, kepandaian yang khusus, dan persyaratan yang jlimet. Pada saat ini, ketika dunia sudah mulai bergeser, kedigdayaan koran dan televisi digantikan media sosial, maka semua orang bisa melakukan apa saja sesuai dengan kemauannya. Modalnya hanya handphone dan jari. Tak perlu keahlian. Tak perlu juga berbagai persyaratan.
Majalah Hidayatullah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI