Tampilkan di aplikasi

Wanita nan mulia

Majalah Hidayatullah - Edisi 11/2017
17 Januari 2018

Majalah Hidayatullah - Edisi 11/2017

Seiring berjalannya waktu, kehormatan demi kehormatan mereka kemudian terkikis habis kepentingan nafsu kebinatangan kaum lakilaki. Kaum adam saat itu memang memang memiliki otoritas penuh dalam menjalankan roda kehidupan. / Foto : Dokumen Majalah Hidayatullah

Hidayatullah
Sebagian kalangan mengganggap ajaran Islam mengekang kaum wanita. Benarkah demikian? Dalam setiap episode perputaran peradaban, kaum wanita selalu memiliki tempat tersendiri.

Dari penderitaan yang sedemikian parah dialami seperti pada masa Persia, Cina, Romawi, dan Yunani, hingga pada masa yang men-empatkan mereka dalam kemuliaan seperti saat cahaya Islam mulai menerangi penjuru bumi.

Namun di masa sekarang ini, mes ki Islam memuliakan wanita, tetap sa ja berbagai tuduhan menerpa. Muncullah berbagai gerakan yang di se but emansipasi, kesetaraan gender, dan semacamnya yang seringkali menempat kan ajaran Nabi sebagai tertuduh.

Ajaran Islam membawa cahaya penerang. Hak hak wanita yang mestinya dimiliki tapi terpinggirkan oleh gelapnya peradaban, akhirnya dapat diberikan secara adil dan proporsional.

WANITA DI MASA JAHILIYAH

Keadaan sosial kaum hawa pada masa kegelapan (era Yunani, Romawi, Persia, Hindu, Cina klasik, dan Arab jahiliyah) tak ubahnya sampah yang berserakan di jalanan. Diinjakinjak, sebelum akhirnya digelontorkan ke tong sampah, atau bahkan dibakar dan dikubur begitu saja.
Majalah Hidayatullah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI