Tampilkan di aplikasi

Iman yang membahagiakan

Majalah Hidayatullah - Edisi 10/2017
18 Januari 2018

Majalah Hidayatullah - Edisi 10/2017

Ada tiga benteng pertahanan umat Islam dari semua serangan musuh yang membawa berbagai fitnah. Pertama, keluarga. Kaum Muslimin tetap istiqamah dan tidak akan tergoyahkan aqidahnya. / Foto : Dokumen Majalah Hidayatullah

Hidayatullah
Pernah lihat emas sebentang bumi yang luas ini? Kalaupun ada ternyata harta sebanyak itu tak sebanding dengan iman yang memenuhi dada orang mukmin. Sahabat Yasir dan keluarganya sudah membuktikan itu. Jangankan harta, nyawa pun jika diminta, ia rela mengorbankannya asal keyakinannya kepada Allah Ta’ala tidak goyah.

Apapun yang dipunyai dan diusahakan, jika tak berporos pada keimanan, semua itu musnah tak ada jejak. Bahkan, tanpa modal iman, hidup manusia hanya berkutat dari satu keburukan kepada kelalaian selanjutnya.

Tak heran, orang-orang shaleh terdahulu begitu gigih merawat dan mempertahankan imannya. Hayya nukmin sa’ah. Mari beriman (walau) sejenak. Demikian pesan massif yang digencarkan di kalangan para sahabat Nabi waktu itu.

Beriman kala itu ibarat menggenggam bara api. Demikian wejangan Nabi kepada umat yang dikasihinya. Menggenggamnya tak mudah.
Harus ada perjuangan bahkan pengorbanan. Tapi itulah hakikat iman yang benar. Mampu mendorong pemiliknya berbuat kebaikan serta menarik sekuat-kuatnya dari lingkaran kemaksiatan.

Kajian Utama kali ini ingin menelaah cabang iman tersebut. Seperti apa bara api yang menghanguskan iman itu? Dan bagaimana orang-orang shaleh bisa selamat dari bara itu? Selamat menyimak.
Majalah Hidayatullah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI