Rumah di Jalan Puri, Medan, Sumatera Utara itu terlihat ramai. Di luar pagar nampak berjejer “kereta” di tepi jalan. Sejajar dengan itu, beberapa “motor” terparkir lurus memanjang. Kereta dan motor adalah sebutan orang Medan untuk sepeda motor dan mobil pribadi. Di teras rumah dan garasi ada puluhan orang sedang menunggu.
Ada yang berdiri sambil berbincang, ada juga seorang ibu berjilbab tengah menggendong bayinya yang terus-menerus menangis. Sebagian lainnya menunggu di bangku kayu panjang yang diletakkan di kanan dan kiri garasi.
Di antara yang duduk di bangku panjang, salah satunya bernama Atun. Wanita paruh baya asal Kutacane, Aceh Tenggara ini mengaku datang untuk berobat kepada Dokter Aznan Lelo, sang pemilik rumah berarsitektur klasik itu.
Datang bersama anak dan menantunya, Atun mengaku berangkat dari Kutacane jam 8 pagi. “Tadi saya tiba di sini jam 4 sore,” ujarnya kepada Suara Hidayatullah. Meski tak ada satu pun papan nama di depan rumah itu, Atun mengaku mendapatkan info tentang praktik Aznan Lelo dari saudaranya yang pernah berobat.
