Tampilkan di aplikasi

Muslim cyber army

Majalah Hidayatullah - Edisi 08/2017
19 Januari 2018

Majalah Hidayatullah - Edisi 08/2017

Kapan perang siber pertama kali muncul di Indonesia dan bagaimana situasi waktu itu? Siapa saja yang terlibat? Lantas bagaimana posisi umat Islam? / Foto : Zulkarnain/Majalah Hidayatullah

Hidayatullah
Awalnya pasukan Islam terdesak, namun kemudian bisa bangkit dan unggul. Bagaimana kisahnya? Kemenangan Jokowi- Ahok dalam Pilkada DKI tahun 2012 ternyata tak lepas dari kehebatan pasukan perang sibernya. Mereka ini tergolong pionir pasukan siber di Indonesia.

Menurut praktisi media sosial (medsos) dan teknologi informasi, Agung SR, pasukan itu bernama Jokowi-Ahok Social Media Volunteers (Jasmev). “Panglima”-nya bernama Kartika Djoemadi atau akrab dipanggil Deedee.

“Itulah pertama kali mulai marak perang siber Indonesia,” kata Agung saat berbincang dengan Suara Hidayatullah di Depok pertengahan Juli lalu. Berdasar penelusuran jurnalis media ini, Jasmev resmi diluncurkan tanggal 12 Agustus 2012 diPecenongan, Jakarta Pusat.

Tapi pasca pelantikan Jokowi-Ahok sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, terhitung sejak 4 November 2012, Jasmev dinon-aktifkan. Rupanya Jasmev “bangun” lagi ketika menyambut Pilpres 2014 ketika Jokowi menjadi calon presiden, tepatnya pada tanggal 27 Maret 2014. Namanya berubah menjadi Jokowi Advanced Social Media Volunteers (Jasmev2014).
Majalah Hidayatullah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI