Tampilkan di aplikasi

Menghafal menjadi pintu utama memahami Al-Qur`an

Majalah Hidayatullah - Edisi 07/2017
20 Januari 2018

Majalah Hidayatullah - Edisi 07/2017

Allah SWT akan bertanya, “Mengapa engkau tidak membaca atau menghafal al-Qur`an?” Ketika mereka beralasan karena kesibukan, maka Allah akan datangkan hamba- Nya yang buta dan hafal al-Qur`an. / Foto : Dokumen Majalah Hidayatullah

Hidayatullah
Wajah ustadz satu ini tentu sudah tak asing di dunia televisi. Ia kerap tampil sebagai juri salah satu acara kontes penghafal al-Qur`an cilik di salah satu stasiun televisi nasional. Dalam penampilannya, tak jarang ustadz kelahiran Sumenep, Madura ini membahas keindahan makna dan mukjizat al-Qur`an.

Bahkan ia kerap memotivasi seluruh pemirsa untuk membaca dan menghafal al-Qur`an. Dalam penyampaian materi materi tentang al-Qur`an tampak ia membidangi ilmu al-Qur`an. Wajar saja, pria bernama Amir Faishol Fath ini meraih gelar doktornya di bidang Tafsir Al-Qur`an dari International Islamic University Islamabad (IIUI), Pakistan.

Menurut pria yang biasa disapa Ustadz Faishol ini mengaku diminta menjadi juri setelah dirinya mengisi khutbah Jumat di masjid stasiun televisi tersebut. Sesuai bidangnya, ujar Ustadz Faishol, ketika menjadi juri ia tak pernah menyinggung soal tajwid maupun hafalan peserta.

“Kalaupun saya memberikan renungan itu merupakan motivasi untuk orangtua dan masyarakat. Supaya mereka bisa merasakan bagaimana indahnya hidup bersama al-Qur`an. Itu bagian tugas saya sebagai juri,” ujar ustadz kelahiran Sumenep, 15 Februari 1967.
Majalah Hidayatullah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI