Hampir semua guru dan orangtua hari ini sibuk memikirkan skill (keterampilan) anak, terutama apa yang menjadi bahan ajar di sekolah. Akan tetapi, belum begitu banyak yang menyadari akan pentingnya penanaman nilai dan integritas sejak dini.
Ketika Intan yang masuk usia 4 tahun pulang sekolah, sang ayah hanya bertanya, tadi belajar apa, bisa mengerjakan dengan baik atau tidak, dan besok harus lebih baik lagi dalam belajar. Perhatian semacam ini tentu tidak salah, namun akan kurang bermakna jika orangtua tidak benarbenar memperhatikan bagaimana penanaman nilai dan integritas pada anak.
Penanaman nilai yang dimaksud adalah bagaimana anak-anak kita bisa berperilaku dan bersikap tidaklagi karena ikut-ikutan, hanya karena temannya melakukan, atau hanya karena umumnya anak-anak menyukai sesuatu.
Misalnya, ketika anak berada dalam satu masalah, misal di-bully (diejek) temannya, apakah bisa memberikan respons positif atau langsung terpancing untuk melakukan hal yang sama? Jika anak kita terpancing melakukan hal buruk sebagaimana dilakukan temannya,
