Tampilkan di aplikasi

Dakwah kepada anak tak cuma melawak (Ustadz Bagus Priyo Setyono)

Majalah Hidayatullah - Edisi 06/2017
20 Januari 2018

Majalah Hidayatullah - Edisi 06/2017

Cara mendongengnya sekadarnya saja. Kisah-kisah yang pernah didengar atau dibaca, entah itu fiksi atau nyata, diceritakan ulang di hadapan anak-anak. “Yang penting anak-anak senang dan bersemangat lagi dalam mengaji.” / Foto : Dokumen Pribadi

Hidayatullah
Berdakwah kepada anak perlu strategi yang khas. Bagaimana kiatnya? Puluhan anak usia TKSD sebuah Taman Pendidikan al-Qur`an (TPQ) di daerah Sengkaling Malang (Jatim) duduk berjajar rapi.

Mimiknya serius menyimak kata demi kata. Tak ada anak yang bergerak. Suasana hening. Namun beberapa detik kemudian, keheningan itu pecah oleh tawa anak yang terbahak bahak. Bahkan ada yang tawanya nyaris tak terkendali dan tak henti henti.

Begitulah jika Ustadz Bagus Priyo Setyono alias Kak Bagus sedang ceramah atau berkisah di hadapan anak-anak. Selalu asyik dan membuat ketagihan. “Ceritanya sudah dulu ya,” kata Kak Bagus. “Teruuuuuus!” jawab anak-anak.

Kak Bagus kemudian menyisipkan materi berkisah agar suasananya lebih menggugah. “Di sela-sela materi al-Qur`an semisal hafalan, tajwid, tahsin, dan sejenisnya, saya juga mendongeng. Alhamdulillah anak-anak senang,” kenangnya.

Bergelut dengan dakwah kepada anak sudah dilakoni Kak Bagus sejak duduk di bangku SMA Negeri 1 Ponorogo (tahun 2000). Waktu itu ia menjadi Ketua Rohis (Kerohanian Islam) dan mulai aktif mengajar TPQ. Aktivitas ini terus berlanjut ketika kuliah di Jurusan Peternakan Universitas Brawijaya Malang.
Majalah Hidayatullah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI