Rasulullah SAW menyebutkan orang yang lama bepergian; rambutnya kusut masai, berdebu, dan menengadahkan kedua tangannya ke langit: “Wahai Rabbku, wahai Rabbku, sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan diberi kecukupan dengan yang haram, bagaimana doanya akan dikabulkan?”
Berangkat dari penjelasan Hadits di atas, bahwa keadaan iman itu juga ditentukan dari hal-hal yang berada di sekitar kita.Baik itu makanan, minuman yang masuk ke dalam tubuh, harta yang diusahakan, hingga pakaian yang dikenakan.
Semuanya bisa mempengaruhi bahkan akan menentukan kualitas keimanan seseorang. Sesungguhnya Allah memerintahkan kepada kita, “Wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari rezeki yang baik yang Kami berikan kepada kamu…” (al-Baqarah [2]: 172).
Rubrik Kajian Utama kali ini menggali lebih jauh cabang keimanan tersebut. Apa hakikat keimanan dengan anjuran menjaga makanan, minuman dan pakaian? Bagaimana sikap Nabi , Sahabat dan orang-orang shaleh terdahulu menjaga hal tersebut? Mengapa di zaman modern ini, sikap kehati-hatian menjadi susah dilakukan? Selamat menyimak!
Majalah Hidayatullah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.