Tampilkan di aplikasi

Kebaikan itu menentramkan

Majalah Hidayatullah - Edisi 03/2017
23 Januari 2018

Majalah Hidayatullah - Edisi 03/2017

Bagi orang yang beriman, mencintai kebaikan dan membenci kejahatan merupakan satu paket yang tidak bisa dipisahkan. Orang yang beriman tidak bisa mencintai kebenaran sekaligus kejahatan. / Foto : Dokumen Majalah Hidayatullah

Hidayatullah
Seorang mukmin tak hanya suka berbuat baik, Tapi juga mencintai kebaikan. Iman itu hidup dan menggerakkan, bukan diam. Iman selalu mendorong agar kita bersemangat mengerjakan kebaikan dan mencintainya. Sebagaimana ia diminta membenci keburukan dan menjauhinya.

Sebab itulah sesungguhnya kualitas iman yang tertancap di dada kita. Tak heran, agama mengajarkan prinsip dasar amar makruf dan nahi munkar kepada umatnya. Jelang akhir zaman, ujian keimanan niscaya kian berat dirasakan. Alih-alih menyeru kepada kebaikan dan memperjuangkannya, tak jarang sebagian manusia malah tidak suka kepada kebaikan itu.

Mereka menganggap agama itu adalah urusan pribadi, tak perlu ajakan orang lain, apalagi sampai melarang satu perbuatan yang dianggap buruk. Hal itu tentu berseberangan dengan prinsip hidup orang beriman. Rubrik Kajian Utama akan hadir memotret lebih dekat cabang keimanan tersebut.

Apa hakikat hubungan keimanan dengan ajakan kebaikan dan larangan keburukan itu? Bagaimana teladan yang dipraktikkan oleh Nabi Muhammad , Sahabat, dan orang orang shaleh terdahulu? Adakah upaya yang harus diperbuat agar umat Islam bergairah cinta terhadap kebaikan dan benci kepada keburukan? Selamat menyimak.
Majalah Hidayatullah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI