Tampilkan di aplikasi

Ahlan wa Sahlan ...Suku Wana

Majalah Hidayatullah - Edisi 01/2017
24 Januari 2018

Majalah Hidayatullah - Edisi 01/2017

Selama ini, suku Wana menganut aliran kepercayaan nenek moyang yang disebut Halaik. Sejak masa penjajahan Belanda, mereka juga diserbu misionaris. Banyak warga yang kena bujuk rayunya. Padahal sejatinya fitrah orang orang suku Wana merasa lebih dekat kepada ajaran Islam daripada agama lain. / Foto : Achmad Fazeri / Majalah Hidayatullah

Hidayatullah
Islam adalah rahmat bagi seluruh alam. Ajaran mulia ini senantiasa tepat bagi orang di perkotaan, pedesaan, sampai suku-suku di kawasan pedalaman. Tidak akan pernah lekang dimakan zaman.

Belum lama ini, manisnya hidayah Islam dirasakan 200-an warga suku Wana. Mereka ada lah sekelompok warga suku ter asing di wilayah pegunungan To kala, Kecamatan Bungku Utara, Ka bupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah.

Selama ini, suku Wana menganut aliran kepercayaan nenek moyang yang disebut Halaik. Sejak masa penjajahan Belanda, mereka juga diserbu misionaris. Banyak warga yang kena bujuk rayunya.

Pada hal sejatinya fitrah orangorang suku Wana merasa lebih dekat kepada ajaran Islam dari pada agama lain. Bulan lalu wartawan Suara Hidayatullah, Achmad Fazeri, berkesempatan menyapa langsung warga suku Wana, bersama tim Pos Dai Hidayatullah. Dari pengamatan di lapangan dan perbincangan dengan berbagai pihak, tergambar jelas bahwa sejatinya Islam telah menyapa suku Wana sejak lama.

Pos Dai Hidayatullah membimbing warga suku Wana untuk mengucapkan dua kalimat Syahadat. Juga akan mendampingi dan membina sehingga hidayah itu akan terus erat dalam pelukannya. Bagaimana ceritanya suku Wana bisa terkena bujuk rayu misionaris? Setelah menjadi muallaf, apa yang mereka harapkan? Ikutilah kisah berikut ini.
Majalah Hidayatullah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI