Tampilkan di aplikasi

Kisah dokter muslim melawan santet

Majalah Hidayatullah - Edisi 01/2017
24 Januari 2018

Majalah Hidayatullah - Edisi 01/2017

Bagi dokter ahli bedah ini, kasus yang menjadi sorotan nasional ini menjadi ujian sekaligus rahmat. Ujian, sebagai dokter Muslim dan berada di rumah sakit Islam pula, ia dituntut berpegang teguh pada syariat Islam. Sebagai rahmat, lewat kasus inilah Sagiran dipaksa yakin terhadap keberadaan sihir. / Foto : Bambang Soebagyo / Majalah Hidayatullah

Hidayatullah
Empat tahun lalu di Bantul, Yogyakarta, heboh wanita paku. Namanya Supiyati. Di dalam tubuhnya tertanam ribuan paku, jarum, dan kawat yang dikirim oleh orang jahat. Dalam istilah populer, Supiyati terkena santet.

Logam-logam itu bersarang di berbagai organ tubuhnya. Lengan, tungkai, betis, wajah, dan organ lain. Bisa dibayangkan, betapa menderitanya saat benda-benda tajam itu menyerang tubuh wanita asal Palembang, Sumatera Selatan itu.

Anehnya, setiap paku-paku itu diambil, masuk lagi paku-paku yang lain. Terus begitu selama 4 tahun. Jumlah total paku yang keluar dari badan Supiyati ada 2207 buah. Dalam kasus yang menghebohkan itu, mencuat sebuah nama yaitu Sagiran. Ia adalah ketua tim dokter yang menangani Supiyati di Rumah Sakit (RS) Nur Hidayah Bantul.

Bagi dokter ahli bedah ini, kasus yang menjadi sorotan nasional ini menjadi ujian sekaligus rahmat. Ujian, sebagai dokter Muslim dan berada di rumah sakit Islam pula, ia dituntut berpegang teguh pada syariat Islam. Sebagai rahmat, lewat kasus inilah Sagiran dipaksa yakin terhadap keberadaan sihir.
Majalah Hidayatullah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI