Tampilkan di aplikasi

Ilmu tasawuf, khazanah ilmu Islam yang meredup

Majalah Hidayatullah - Edisi 01/2016
19 Februari 2018

Majalah Hidayatullah - Edisi 01/2016

Berfungsi untuk mengetahui bagaimana cara menyucikan jiwa, menjernihan akhlak, juga membangun lahir dan batin

Hidayatullah
Ilmu tasawuf merupakan salah satu peninggalan khazanah Islam yang sampai sekarang masih hidup di tengah-tengah umat Islam. Ia adalah cabang ilmu dalam Islam yang menekankan dimensi atau aspek spiritual. Kaitannya dengan manusia, tasawuf lebih mengedepankan aspek ruhaninya daripada aspek jasmaninya.

Ia lebih menekankan kehidupan akhirat daripada kehidupan dunia yang fana. Menurut para ulama, ilmu ini berfungsi untuk mengetahui bagaimana cara menyucikan jiwa, menjernihan akhlak, membangun lahir dan batin, dalam rangka memporoleh kebahagian yang abadi.

Dengan ilmu ini seseorang akan belajar bagaimana berperilaku yang selalu diridhai Allah Ta’ala melalui penyucian batin dan mempermanisnya dengan amal baik. Jalan tasawuf dimulai sebagai ilmu, tengahnya adalah amal, dan akhirnya adalah karunia ilahi. Meski terdapat pro dan kontra terhadap ilmu tersebut, setidaknya tidak bisa dipungkiri bahwa ilmu ini merupakan peninggalan kebudayaan Islam pada masa kejayaannya.

Sudah Ilmu Tasawuf, Khazanah Ilmu Islam yang Meredup lazim, ilmu apapun, termasuk ilmu tasawuf terdapat penyimpangan yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Imam Syafi i, dalam hal ini, sebagaimana yang dinukil oleh Imam Baihaqi menyatakan bahwa jika seorang menganut ajaran tasawuf pada awal siang hari, tidak datang waktu Dzuhur kepadanya melainkan dia menjadi dungu.

Menurut Imam Baihaqi yang dimaksud Imam Syafi ’i yaitu orangorang yang mengaku sufi namun hanya mencukupkan dengan “nama” saja sementara tidak paham makna intinya. Mereka hanya mementingkan catatan tanpa mendalami hakikatnya. Hanya duduk dan tidak mau berusaha sehingga menyerahkan kebutuhan hidupnya pada orang lain.

Mereka juga tidak peduli dengan orangorang Islam dan tidak pernah menyibukkan diri dengan mencari ilmu dan ibadah. Adapun orang sufi yang menjalankan syariah dengan benar serta bermuamalah dengan manusia dengan baik, itulah kaum sufi yang benar.
Majalah Hidayatullah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI