Tampilkan di aplikasi

Ketika syiah menguasai Mesir

Majalah Hidayatullah - Edisi 04/2016
19 Februari 2018

Majalah Hidayatullah - Edisi 04/2016

Dulu, penyebaran Syiah secara masif didukung oleh al-Azhar. Apa saja yang dilakukan?

Hidayatullah
Kala itu Mesir dikuasai oleh Daulah al-Akhsyidiyah. Penguasa ini tunduk kepada kekhalifahan di Baghdad (Iraq) yang memberinya mandat untuk memimpin Mesir. Namun loyalitas itu goyah karena Baghdad kemudian menghendaki Muhammad Raiq sebagai pemimpin.

Al-Akhsyid menyatakan melepaskan diri dari Baghdad dan menyatakan loyalitas kepada Fathimiyah, kekuatan Syiah yang berkuasa di Maghrib. Perselisihan itu akhirnya selesai di meja diplomasi. Disepakati bahwa al-Akhsyid tetap berkuasa di Mesir namun harus memberi 140 ribu dinar per tahun.

(Lihat an-Nujum az-Zahirah, 3/252, 253) Ketika Daulah al-Akhsyidiyah dipegang Kafur, Mesir mencoba untuk mandiri dari Baghdad. Secara diplomatis, hubungan baik dengan Baghdad maupun Fathimiyah terus dijaga. Kafur tidak sungkan Ketika Syiah Menguasai Mesir mengirim hadiah kepada Khalifah al-Mu’iz Fathimiyah.

Bahkan saat ibu al-Mu’iz melaksanakan haji, Kafur mengunjungi serta mengirim pasukan untuk memberi pelayanan. Di masa itu, para pendakwah Fathimiyah pun bebas memasuki Mesir. Kafur wafat tahun 357 H. Terjadilah pergolakan politik di Mesir. Situasi ini dimanfaatkan oleh Fathimiyah untuk melakukan serangan.

Dengan dipimpin oleh Jauhar as-Siqili, Fathimiyah berhasil mengakhiri kekuasaan al-Aksyidiyah dan kemudian bisa berkuasa di Mesir. (al-It`ath al-Hunafa, hal 157, 158) Jauhar yang saat itu menjadi panglima perang Fathimiyah kemudian membangun sebuah ibukota baru bagi Daulah Syiah. Kota itu bernama al-Manshurah, sebelum akhirnya diganti menjadi al-Qahirah (Kairo).

(al-Khithtath, 1/273) Selanjutnya, Jauhar membangun masjid baru yang berfungsi sebagai pusat penyiaran ajaran Syiah, yakni Masjid al-Azhar. Juga membangun istana tempat tinggal khalifah yang lokasinya kini berada di lokasi Masjid Husain dan Khan al-Khalili. (Tarikh Daulah al-Fathimiyah, hal 531)
Majalah Hidayatullah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI