Tampilkan di aplikasi

Membangun paradigma baru relawan

Majalah Hidayatullah - Edisi 05/2016
20 Februari 2018

Majalah Hidayatullah - Edisi 05/2016

Masih segar dalam ingatan kita bencana asap di daerah lahan gambut Hutan Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Oktober 2015 lalu.

Hidayatullah
Masih segar dalam ingatan kita bencana asap di daerah lahan gambut Hutan Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Oktober 2015 lalu. Tragedi yang menyedot perhatian publik ini memunculkan reaksi beraneka ragam dari masyarakat. Ada yang hanya mengasihani, menyalahkan Pemerintah karena tak bergerak cepat, ada juga yang bergerak melakukan aksi kepedulian.

Ahmad Bayu Gawtama adalah salah seorang yang melakukan aksi kepeduliaan bencana asap yang mencapai titik terparah itu.
Saking parahnya, kegiatan belajar di sekolah diliburkan. Titik api pun sudah berada di pinggir jalan raya Trans Kalimantan poros selatan.

Pria yang tinggal di Bogor Jawa Barat ini, ribuan kilometer dari lokasi bencana, segera mengumpulkan informasi dan menghimpun dana. Tak kurang dari 500 juta berhasil dikumpulkan dari jejaring pertemanan. “Berdasarkan informasi dari re lawan di sana, diperlukan 500 meter selang, mesin pompa, pipa, serta masker. Dari dana itulah kami be lan jakan, sementara relawan yang ingin berangkat menggunakan dana sendiri,” Gaw, panggilan akrabnya, berkisah.

Tiba di lokasi bencana, Gaw mengaku sempat menangis. Bukan karena perasaan menyesal atau perasaan takut, tapi asap yang mengenai mata membuat perih. Mata jadi seperti menangis. Saat itu Gaw sempat merasa ragu. Apakah bisa bertahan dengan situasi ini? “Bismillah saja,” Gaw berusaha optimis.

Setelah lima hari di sana, dirinya sudah terbiasa dengan situasi semacam itu. Bersama 15 orang lainnya, selama satu bulan Gaw berjibaku melawan asap untuk membuat beberapa sumur air di tengah lokasi kebakaran gambut. Cuma berbekal alat seadanya dan keahlian tim yang tak merata. Gaw dan timnya ingin membuktikan bahwa masalah tak bisa diselesaikan hanya dengan bicara, tapi harus dengan kerja nyata.
Majalah Hidayatullah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI