Bulan istimewa, negeri istimewa, orang-orang istimewa. Ketiganya istimewa bukan karena di istimewakan oleh manusia, tapi karena diistimewakan oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW. Mengistimewakan apa yang diistimewakan Allah dan Rasul- Nya adalah bagian dari aqidah kita.
Mengingkarinya adalah bagian dari kelemahan atau kerusakan iman kita. Di bulan Ramadhan tahun 1437 ini, untuk keenam kalinya kita mengha dirkan Imam-imam Huffazh al- Qur`an dari Palestina, Negeri Syam. Ramadhan diistimewakan Allah SWT dengan turunnya al-Qur`an di da lamnya, dengan kewajiban berpuasa, dan dengan Lailatul-Qadr.
Rasulullah SAW muraja’ah ha falan al-Qur`an kepada Malaikat Jibril di bulan Ramadhan, serta memper banyak ibadah, sedekah, dan silaturrahim. Negeri Syam diistimewakan Allah SWT dengan cahaya berkah yang sangat khusus di sekitar Masjidil- Aqsha.
Syam juga diistimewakan Allah dengan berbagai peristiwa ketaatan para nabi dan rasul yang menjadi rujukan akhlak dan adab manusia sepanjang zaman. Rasulullah SAW menganjurkan ki ta ke Masjidil-Aqsha dan ke Syam, baik di masa damai maupun perang.
Bah kan di masa kelam akhir zaman, ketika fitnah berkecamuk menyebar ke ka cauan, pembunuhan, dan dusta, Ra sulullah SAW menganjurkan kita hijrah ke Syam. Orang-orang ini, para imam, diistimewakan Allah SWT dan Rasulullah SAW dengan al-Qur`an yang dihafalnya.
Majalah Hidayatullah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.