Tampilkan di aplikasi

Pembantumu saudaramu

Majalah Hidayatullah - Edisi 07/2016
20 Februari 2018

Majalah Hidayatullah - Edisi 07/2016

Sudah menjadi fitrah, manusia selalu perlu bantuan orang lain. / Foto : Rifai Fadly

Hidayatullah
Sudah menjadi fitrah, manusia selalu perlu bantuan orang lain. Siapapun, semuanya tak bisa di selesaikan sendiri tanpa melibatkan peran orang lain. Islam menjadi perekat yang saling bersinergi atas segala perbedaan potensi setiap manusia. Selain aspek sosial, berbuat baik kepada pembantu juga kewajiban da lam perspektif iman.

Namun, posisi mereka masih dianggap lemah. Mereka di jadikan sapi perahan. Ia disulap jadi lahan untuk mengeks ploitasi apa saja demi kepuasan nafsu serakah. Pembantu mendapat perlakuan semenamena. Alih-alih berbuat baik, ihsan, simpati dan penuh empati kepada mereka, tapi justru dianggap warga “kelas dua” dan diperlakukan tak manusiawi.

Padahal, Rasulullah telah banyak memberi teladan bagaimana memperlakukan pembantu. Beliau tidak pernah marah, membentak apalagi memukul. Apa hakikat ihsan itu dalam pandangan Islam? Kepada siapa saja tuntunan ihsan itu diberlakukan?

Apa urgensi menyuburkan perbuatan ihsan bagi kehidupan umat Islam? Mengapa keihsanan itu seolah makin langka dalam peradaban materialisme sekarang? Semacam apa potret kualitas dan tingkatan ihsan dalam kehidupan sahabat dan orangorang saleh terdahulu? Inilah yang akan dikupas dalam rubrik Kajian Utama edisi ini.
Majalah Hidayatullah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI