Tampilkan di aplikasi

Cintailah saudaramu

Majalah Hidayatullah - Edisi 04/2018
3 April 2018

Majalah Hidayatullah - Edisi 04/2018

Ukhuwah Islam seringkali rusak bukan karena ulah orang kafir, musyrik, dan munafiq. Bangunan persaudaraan itu berantakan karena digerogoti ulah sesama Muslim yang saling hasad. / Foto : Dokumen Majalah Hidayatullah

Hidayatullah
Iman itu ajaib. Karyanya pun menakjubkan. Hebatnya lagi, buah manis itu tak hanya dirasakan oleh pemiliknya. Orang-orang di sekelilingnya juga turut menikmati “halawatul iman” tersebut. Hal itu sudah dibuktikan oleh orang-orang shaleh di masa lalu. Sebagaimana atas izin Allah , akan selalu ada jiwa-jiwa manusia yang sanggup membuktikannya.

Sabda Nabi Muhammad , “Tidaklah sempurna iman seseorang dari kalian, hingga ia mencintai (kebaikan) buat saudaranya sebagaimana ia menyukainya untuk dirinya sendiri.” (Riwayat al-Bukhari dan Muslim). Di penghujung akhir zaman ini, sebagian manusia seolah lupa dengan saudaranya sendiri.

Alih-alih meringankan atau memberi bantuan, tak sedikit manusia justru mengeksploitasi saudaranya untuk keuntungan dirinya semata. Hal ini tentu bertentangan dengan prinsip iman yang terpatri di dada orang beriman. Yakni, saling bersinergi dan meneguhkan di atas jalan kebaikan.

Untuk itu, Kajian Utama edisi ini, menguatkan kembali tentang sikap mulia orang beriman, mencintai saudaranya dalam perkara kebaikan, seperti halnya dirinya menyukai hal tersebut. Cabang-cabang keimanan ini dirasa perlu direkonstruksi lagi di tengah ke hidupan bermasyarakat dan berbangsa.

Apa saja yang harus dilakukan untuk menguatkan cabang keimanan tersebut? Bagaimana sejarah para sahabat Nabi dan generasi berikutnya saling mencintai bahkan mendahulukan saudaranya dalam kebaikan? Faktor apa saja yang bisa memudarkan kebiasaaan dan melemahkan tujuan mulia ini? Selamat Menyimak!
Majalah Hidayatullah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI