Tampilkan di aplikasi

Silatnas Hidayatullah 2018, komitmen ketaatan kader

Majalah Hidayatullah - Edisi 09/XXX
4 Januari 2019

Majalah Hidayatullah - Edisi 09/XXX

“Gerakan ini untuk menguatkan spirit semua aktivis Hidayatullah. Amalan-amalan harian ini adalah wujud nyata pengamalan nilai manhaj Hidayatullah; khususnya dalam tarbiyah ruhiyah”

Hidayatullah
Siang menjelang Zhuhur, hari Ahad tanggal 25 November 2018. Suasana Masjid ar Riyadh Pondok Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak, Balik papan (Kaltim) nampak ramai. Ribuan jamaah memenuhi seluruh sudut ruangan. Lantai satu untuk jamaah laki-laki. Di bagian belakang dibatasi hijab untuk jamaah perempuan.

Sedangkan lantai dua seluruhya dipenuhi jamaah perempuan. Kemudian terdengar abaaba dari depan mihrab agar seluruh jamaah berdiri. Jamaah pun segera melaksanakan seruan itu. Sejurus kemudian, Ustadz Nashirul Haq, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah, naik ke mimbar.

Acara rangkaian penutupan Silaturrahim Nasional (Silatnas) Hidayatullah 2018 akan segera dimulai. Nashirul kemudian membacakan Piagam Gunung Tembak, komitmen kader yang dicetuskan dalam Silatnas lima tahun silam (2013). Harapannya, para kader akan terus mengingat dan melaksanakan komitmen tersebut.

Doktor lulusan Universitas Islam Internasional Malaysia (UIIM) itu kemudian membacakan poinpoin Gerakan Nawafil Hidayatullah (GNH). Seluruh jamaah menirukan. “Mari kita membangun komitmen untuk bersamasama mewujudkan gerakan ini,” ajak Nashirul.

Ada enam poin yang di ikrar kan sebagai komitmen yang harus ditaati setiap kader. Yakni shalat lail setiap hari, baca Al-Qur’an: 1 hari 1 juz, dzikir 3 waktu (pagi, sore, dan malam), infaq Shubuh, shalat berjamaah 5 waktu dan sunnah rawatib, dan dakwah fardhiyah (setiap pekan).
Majalah Hidayatullah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI