Pada tahun 1985, Nurhayati memulai bisnis kos metika. Berawal dari industri rumahan, dibantu oleh seorang karyawan. Usahanya terus berkembang. Tapi pernah jatuh bangun dan nyaris bangkrut. Kini, PT Paragon Technology & Innovation (PTI) yang didirikannya menjadi salah satu perusahaan kosmetik besar di Indonesia dan diperhitungkan di tingkat global. Produknya, dengan merek Wardah, sudah dipakai jutaan orang.
“Alhamdulillah, tahun ini kami masih tumbuh di atas 30%, padahal pertumbuhan ekonomi saat ini tidak sampai 5%,” ujar mantan Ketua Umum Persatuan Perusahaan Kosmetik Indonesia (Perkosmi) ini. Nurhayati berbagi kisah kepada wartawan Suara Hidayatullah Dadang Kusmayadi, Ahmad Damanik, dan Achmad Fazeri di kediamannya, Jalan Swadarma Raya, Kampung Baru III, Jakarta Selatan.
Rumah ini tampak hijau nan asri. Ada pohon besar dan cukup rindang. Ada taman yang rapi dan serasi. Halaman parkirnya bisa menampung puluhan mobil. Di depan pintu gerbangnya ada pos satpam. Rumah tersebut juga menyatu dengan beberapa kantor divisi PTI.
Dalam perbincangan itu, Nurhayati ditemani suaminya, Subakat Hadi. Berikut petikan nya:
Indonesia mayoritas pendu duknya Muslim, bagaimana Anda melihat peluang ini? Jumlah penduduk Indonesia sekitar 250 juta orang, sekitar 90% adalah Muslim. Ini peluang pasar yang sangat bagus. Cuma usaha apapun harus fokus.
Kalau kita kerja keras, ulet, kreatif, dan inovatif, maka kita bisa bersaing. Awalnya kami adalah industri rumahan, ternyata bisa. Mudah-mudahan kami juga bisa menjadi inspirasi untuk yang lain.
