Tampilkan di aplikasi

Menyusuri wakaf rumah sakit di Pakistan

Majalah Hidayatullah - Edisi 04/XXX1
5 Agustus 2019

Majalah Hidayatullah - Edisi 04/XXX1

Rumah sakit Ishaq Haroon

Hidayatullah
Lahore merupakan salah satu kota yang berada di Pakistan, jaraknya sekitar 375 kilometer dari ibukota Pakistan, Islamabad. Lahore sendiri merupakan ibukota dari Provinsi Punjab. Luas wilayah 684 mil dengan jumlah penduduk sekitar 11,13 juta jiwa (data diambil dari PBB tahun 2017), membuat Lahore terkenal dengan daerah yang sangat padat penduduknya.

Di sebuah bilangan Chauburji Park, Lahore, berdiri sebuah rumah sakit wakaf bernama Ishaq Haroon Hospital. Rumah sakit ini merupakan wakaf dari seorang konglomerat bernama Ishaq Haroon. Setelah wafat, ia mewakafkan bangunan yang sebelumnya merupakan rumah untuk dijadikan sebuah rumah sakit..

“Dulunya ini adalah rumah, kemudian ia (Ishaq Haroon) memberikan wakaf dengan bentuk rumah sakit,” kata salah seorang dokter di kantor rumah sakit tersebut saat kami melakukan kunjungan. Tidak terlihat megah. Bangunan yang didominasi oleh batu bata berwarna coklat itu lebih terlihat seperti rumah.

Tidak ada plang besar, hanya ada papan nama kecil yang ditempel di tembok depan rumah sakit. Uniknya, rumah sakit tersebut tidak membedakan antara pasien miskin dan kaya. Bahkan, masih menurut dokter itu, rumah sakit juga tidak membedakan dalam hal tarif pembayaran ataupun pelayanan. “Untuk periksa dan berobat biasa kami kenakan tarif 40 Rupees (sekitar Rp 4.000), sedangkan untuk spesialis dokter kami kenakan 100 Rupees (sekitar Rp 10.000),” sebutnya.

Dana yang didapatkan rumah sakit bersumber dari para donatur tetap yang berasal dari berbagai negara. Dana tersebut yang digunakan dalam bentuk operasional rumah sakit dan keperluan lainnya. “Ini nama-nama donator kami yang kami catat lengkap dengan alamat dan nomor teleponnya,” paparnya sambil menunjukkan sebuah buku panduan.
Majalah Hidayatullah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI