Tampilkan di aplikasi

Apakah deterjen juga perlu halal?

Majalah Hidayatullah - Edisi 02/XXXII
2 Juni 2020

Majalah Hidayatullah - Edisi 02/XXXII

Deterjen pertama kali dikembangkan di Jerman pada waktu Perang Dunia II dengan tujuan agar lemak dan minyak dapat digunakan untuk keperluan lainnya.

Hidayatullah
Seorang Muslim dituntut memperhatikan ihwal halal haram produk yang dipakai. Karena bahan nya kompleks, jika ada salah satu bahan yang mengandung unsur najis, akibatnya fatal, ibadah menjadi tidak sah. Islam sangat menekankan aspek kebersihan.

Bahkan salah satu syarat ibadah adalah mememenuhi dan memperhatikan sisi kebersihan, baik itu kebersihan diri, pakaian maupun tempat ibadah. Islam memandang, memelihara kebersihan adalah masalah penting yang wajib diperhatikan dan dilaksanakan.

Bersih dan suci, dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Bersih merupakan kata sifat yang menun jukkan keadaan bebas dari kotoran. Sementara suci ialah terhindar dari najis dan hadats. Agar menjadi suci, seorang Muslim harus menjalankan aturan berupa taharah (bersuci) dan terbebas dari unsur najis.

Salah satu cara membersihkan dan mensucikan pakaian adalah dengan mencucinya memakai de terjen. Dengan deterjen akan mempermudah proses pencucian dan memberikan rasa harum, bersih, dan lembut terhadap pakaian.

Sejarah deterjen sendiri pertama kali dikembangkan di Jerman pada waktu Perang Dunia II dengan tujuan agar lemak dan minyak dapat digunakan untuk keperluan lainnya. Namun, baru tahun 1933 deterjen untuk rumah tangga pertama kali diluncurkan di AS.

Kelebihan deterjen mampu lebih efektif membersihkan kotoran meski dalam air yang mengandung mineral. Pada tahun 1950an dibuatlah detergen dengan pemutih oksigen. Kemudian di era 1960an, sabun pencuci bahkan sudah memiliki enzim yang memungkinkan pakaian direndam sebelum dicuci. Makin lama inovasi teknologi deterjen makin berkembang.
Majalah Hidayatullah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI