Tampilkan di aplikasi

Mengajak keluarga cinta Rasulullah

Majalah Hidayatullah - Edisi 02/XXXII
2 Juni 2020

Majalah Hidayatullah - Edisi 02/XXXII

Rasulullah itu manusia sempurna secara fisik dan perilaku. Sudahkah beliau menjadi idola keluarga kita?

Hidayatullah
Umat Islam diwajibkan mencintai Rasulullah. Bahkan cintanya kepada beliau harus melebihi cinta kepada harta dan keluarganya. Siapa saja yang tidak mau mencintai beliau, Allah mengancamnya.

“Katakanlah Muhammad,” kata Allah memerintahkan Nabi yang paling dikasihiNya agar menyampaikan kepada umatnya, “jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan- Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik”. (At Taubah {9}: 24).

Lalu, bagaimna menanamkan rasa cinta itu kepada keluarga kita? Rasulullah harus menjadi idola utama semua anggota keluarga kita, karena beliau adalah sosok sempurna dan utama di antara para Rasul Allah .

Maka orangtua hendaknya mendidik dan menegaskan hal ini dalam jiwa dan raga anggota keluarga dengan melibatkan perasaan dan indera jiwa. Karena hal ini bisa menambahkan rasa ingin tahu yang mendalam terhadap Rasulullah . Setidaknya diawali dengan pengenalan secara fisik dan sifat Rasulullah dengan berbekal mungkin literasi Syamail Nabi, yang membicarakan bentuk fisik Nabi dan sifat-sifatnya.

Selama ini kita tak mengenalinya secara fisik. Sebab pembelajaran di sekolah maupun dimana saja, sangat jarang menginformasikan tentang bentuk postur tubuh nabi. Padahal para Sahabat Nabi sangat kagum dengan postur Nabi . Nah, kenapa kita tak mengenalinya?

Namun demikian, terlebih dahulu keluarga kita mesti kita tanamkan iman kepada Allah Ta'ala, sebagaimana Allah SWT berfirman :
“Karena itu, hendaklah Allah saja kamu sembah dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yan bersyukur.” (A Zumar [39]: 66).
Majalah Hidayatullah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI