Tampilkan di aplikasi

Kaki bengkak demi menjaga hafalan Al-Qur'an

Majalah Hidayatullah - Edisi 09/2016
29 Januari 2021

Majalah Hidayatullah - Edisi 09/2016

Ustadz Sufyan Noor al-Makki.

Hidayatullah
Ustadz Sufyan Noor al-Makki tidak sekadar dikenal lewat berkuda dan memanah. Pria kelahiran Banjarmasin, Kalimantan Selatan, ini juga dikenal sebagai penghafal al-Qur`an yang mutqin (hafalannya kuat).

“Ustadz Sufyan di kawasan Malang Raya dikenal memiliki hafalan al-Qur`an yang amat kuat. Banyak teman-teman penghafal al-Qur`an yang berguru kepada beliau,” kata KH Abdul Wachid Ghozali atau dikenal sebagai Gus Wachid, ulama ternama di Malang.

Sufyan telah menyelesaikan hafalan al-Qur`an ketika berusia 14 tahun. Kala itu ia menjadi santri di Madrasah Shaulatiyah, Makkah al-Mukarramah. Ini adalah lembaga pendidikan legendaris yang didirikan oleh keturunan Shahabat Utsman bin Aff an RA dan banyak melahirkan ulama ternama. Dari Indonesia, salah satu yang pernah menuntut ilmu di sini adalah al marhum KH Hasyim Asy’ari, pendiri ormas Nahdlatul Ulama (NU).

Pada tahun 1974, Sufyan diajak hijrah oleh keluarganya ke Makkah. Saat itu usianya baru 5 tahun. Praktis pendidikan masa kecil sampai dewasanya dihabiskan di Tanah Suci. Itulah sebabnya, hingga sekarang Sufyan mengaku lebih lancar menulis dengan huruf Arab daripada huruf Latin.

Pada usia 16 tahun, Sufyan sudah dipercaya sebagai imam dan mengajar di beberapa masjid di Makkah. “Hal yang biasa di sana jika ada imam shalat yang usianya muda. Beda dengan di sini kan, imamnya berusia tua meski kadang bacaannya kurang baik dan kalah fasih dibanding yang muda,” ujarnya sambil tersenyum.
Majalah Hidayatullah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI