Tampilkan di aplikasi

Menengok islam di Negeri Tirai Bambu

Majalah Hidayatullah - Edisi 09/2016
29 Januari 2021

Majalah Hidayatullah - Edisi 09/2016

Penulis shalat Juma’at di Masjid Jiang’an di kota Wuhan.

Hidayatullah
China merupakan salah satu dari lima negara di dunia dengan pertumbuhan agama Islam terpesat, setelah India, Inggris, Rusia, dan Kanada. Sampai kini populasi Islam di negeri Tirai Bambu tersebut mencapai lebih dari 25 juta.

Seperti apa perkembangan tersebut, berikut catatan perjalanan Muhammad Hanif (26), pemuda asal Aceh yang sedang melanjutkan kuliah di Wuhan University of Technology. Sudah lebih setahun saya tinggal di Wuhan, Propinsi Hubei, China. Sebelum saya menginjakan kaki di China, saya sempat berfikir bakal kesulitan dalam menjalankan ajaran Islam. Wajar, karena yang ada dibenak saya saat itu bahwa negara China berideologi Komunis.

Namun hal itu tidak terjadi, saya dan jutaan warga Muslim di China bisa menjalankan aktivitas ibadah dengan baik. Begitu juga dengan fasilitas yang menunjang umat Muslim, seperti minimarket dan rumah makan halal bertebaran di sejumlah kota. Seperti di daerah saya tinggal, setiap jarak 1 kilometer hampir terdapat restoran halal.

Untuk urusan makanan tidak sulit menemukan restoran makanan halal. Sejak lima tahun terahir setiap perguruan tinggi di Wuhan mewajibkan minimal ada satu restoran halal. Bahkan di beberapa kampus lain banyak yang lebih dari satu. Desain dan kapasitas restoran halal di kampus Wuhan juga tak kalah bagus dengan restoran di kampus yang lain.
Majalah Hidayatullah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI