Tampilkan di aplikasi

Kisah sukses mantan pedagang asongan

Majalah Hidayatullah - Edisi 09/2016
29 Januari 2021

Majalah Hidayatullah - Edisi 09/2016

Lukman El-Hakim.

Hidayatullah
Jika Anda jalan-jalan ke Bukittinggi, Sumatera Barat, rasanya belum lengkap jika tidak menikmati Keripik Sanjai Balado. Panganan ringan khas kota Jam Gadang ini terbuat dari ketela singkong yang dilumuri sambal merah. Pas untuk penyuka makanan pedas. Salah satu keripik Sanjai Balado yang cukup terkenal di Bukittinggi adalah Sanjai Balado Ummi Aufa Hakim.

Lukman El-Hakim, sang pemilik usaha, menuturkan, Sanjai Balado Ummi Aufa Hakim memiliki lima toko: empat di Bukittinggi dan satu lagi di Kota Padang. “Insya Allah, saat ini kami sedang mencari lokasi yang dekat dengan bandara,” ujar Lukman.

Selain menjual aneka rasa keripik Sanjai, toko Ummi Aufa Hakim juga menjual berbagai panganan oleholeh khas Sumatera Barat. “Untuk panganan selain keripik Sanjai, kami mengambilnya dari para produsen pembuat makanan kampong,” aku Lukman yang memiliki karyawan mencapai 80 orang lebih.

Tapi siapa sangka, usaha yang kini terus berkembang itu sudah dirintis Lukman sejak sebagai pedagang kerupuk asongan. “Selama 10 tahun saya jualan kerupuk sambil dipikul dari Pasar Bawah, Pasar Lereng, Pasar Atas, hingga Pasar Aur di Bukittinggi,” kenang Lukman. Pekerjaan itu katanya dilakukan demi melanjutkan pendidikan.

Namun, cita-citanya lulus perguruan tinggi harus terganjal. Ia memutuskan keluar kuliah dari Sekolah Tinggi Agama Islam Batu Sangkar saat semester empat. Ketika itu, papar Lukman, orangtuanya semakin tua, sementara ia masih memiliki dua orang adik yang memerlukan biaya pendidikan. “Saya dari keluarga yang tak mampu, jadi tak mungkin terus melanjutkan kuliah,” aku Lukman yang akhirnya total berdagang.
Majalah Hidayatullah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI