Akhir Agustus lalu, Tim Subdit Cyber Crime Polri berhasil membongkar praktik prostitusi gay online. Seorang pria berinisial AR ditangkap bersama para korbannya, kebanyakan berusia di bawah umur. Juga ditemukan daftar 99 nama anak. Terkuaknya prostitusi semacam ini menambah daftar panjang kasus penyimpangan seksual di Indonesia.
Lebih jauh lagi, para Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) terbukti terus beraksi untuk mencari mangsa. Mereka bahkan tak segan melakukan kekerasan dan kejahatan yang amat kejam. Gerakan kaum LGBT berpotensi melahirkan pelaku baru dalam kasus kekerasan seksual. Artinya, jika tidak dibendung, perilaku kaum Nabi Luth AS ini akan terus menjadi-jadi. Korban bisa terus berjatuhan.
Laporan Utama Suara Hidayatullah kali ini akan berusaha mengupas tentang sepak terjang kaum LGBT. Bagaimana cara mereka membujuk calon korban? Siapa sasarannya? Apa saja bentuk kekerasan dan kejahatan yang biasa dilakukan mereka? Lebih penting lagi, bagaimana memproteksi anak-anak kita agar tidak “dimangsa” monster LGBT? Simak laporan berikut.
