Tampilkan di aplikasi

Dinamika muslim di negara bebas

Majalah Hidayatullah - Edisi 12/2016
29 Januari 2021

Majalah Hidayatullah - Edisi 12/2016

Dhany Saputra (penulis) di Denmark.

Hidayatullah
Menjalankan ajaran Islam di Denmark menjadi pengalaman menarik. Islam di sana hanya tiga persen. Kebanyakan masyarakat tidak peduli dengan keberadaan agama. Berikut catatan perjalanan Dhany Saputra (30), pria asal Surabaya yang bekerja di sebuah perusahaan Bioteknologi di Denmark.

Populasi penduduk Denmark sebanyak 5.7 juta orang. Mayoritas penduduknya beragama Nasrani Lutheran. Mereka merayakan Natal hanya sebagai tradisi tahunan. Di hari lain gereja tidak seramai waktu Natal.

Saya pernah bekerja sebagai staf di sebuah universitas di Denmark. Setelah beberapa lama saya baru tahu bahwa saya bukan satu-satunya Muslim di tempat tersebut. Seorang teman di tempat kerja bertanya, ”Kenapa Anda percaya Tuhan?” Ini bukan sarkasme, tapi karena dia memang ingin tahu. Bagi kebanyakan masyarakat Denmark, agama bukan hal yang dianggap penting.

Hidup di Denmark tidak selalu mudah untuk Muslim. Denmark sangat menjunjung tinggi kebebasan berekspresi (freedom of speech) sebagai jalan hidup mereka, sementara Islam membatasi itu.

Karikatur di sebuah koran di Denmark yang menggambarkan seorang raja sedang gantung diri, merupakan hal biasa. Oleh karena itu, kartun Nabi Muhammad SAW yang dimuat di surat kabar Denmark “Jyllands-Posten”, mereka anggap hal biasa. Sementara, Islam sangat melarang hal itu karena termasuk penistaan.
Majalah Hidayatullah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI