Tampilkan di aplikasi

Tak semua seberuntung jaka

Majalah Hidayatullah - Edisi 12/2016
29 Januari 2021

Majalah Hidayatullah - Edisi 12/2016

Jalan menuju Pesantren Hidayatullah Nias

Hidayatullah
Kisah ayah non-Muslim yang berinisiatif menyekolahkan anaknya ke pesantren. Kok bisa? abtu menjelang sore di bulan Juli 2016. Seorang bocah yang baru lulus SD datang bersama sang ayah ke Pondok Pesantren Hidayatullah Nias, di jalan Pelud Binaka, Km 16, Desa Siwalubanua II, Kecamatan Gunungsitoli Idanoi, Sumatera Utara.

Ketika itu libur sekolah hampir usai. Aktivitas belajar mengajar akan dimulai dua hari lagi. Jaka, nama bocah tersebut, telah membuat sebuah keputusan “tak lazim”. Mulai tahun ajaran ini, ia akan mendaftar menjadi santri di Pesantren Hidayatullah. Mengapa keputusan ini “tak lazim”? Sebab sang ayah yang bekerja sebagai sopir truk adalah seorang non-Muslim.

“Tolong didik anak saya supaya jadi anak baik,” pinta sang ayah saat mendaftarkan anaknya ke pesantren. Ini dikisahkan oleh Muhammad Ikhsan Taupik, pengasuh Pondok Pesantren Hidayatullah Nias. Ikhsan tentu heran dengan tindakan sang ayah ini. Maklum, Nias didominasi oleh non-Muslim.

Sang ayah seharusnya bisa dengan mudah memasukkan anaknya ke sekolah Kristen atau sekolah umum. Ikhsan, yang juga mendapat amanah sebagai Ketua Dewan Pengurus Daerah Hidayatullah Nias, bertanya kepada sang ayah, “Apa Bapak tahu kalau ini pesantren?” Tanpa diduga, laki-laki itu menjawab, “Yang penting anak saya jadi baik.”
Majalah Hidayatullah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI