Tampilkan di aplikasi

Syahidnya ulama karena wabah

Majalah Hidayatullah - Edisi 07/XXXIII
1 November 2021

Majalah Hidayatullah - Edisi 07/XXXIII

Ihwal November 2021 / Foto : Redaksi Majalah Hidayatullah

Hidayatullah
Dalam sejarah, wabah tha`un beberapa kali menyebar di dunia Islam. Banyak manusia yang jatuh menjadi korban, termasuk di antara mereka para ulama. Peristiwa tha`un paling parah pernah terjadi pada tahun 759 H. Saat itu para ulama banyak yang syahid, misalnya di wilayah Mesir.

Banyaknya para ulama yang wafat menyebabkan kemunduran besar pada umat Islam setelahnya. Berbagai kemerosotan terjadi di berbagai sektor kehidupan. Meninggalnya para ulama merupakan celah yang tidak ada gantinya dalam Islam. Lebih jauh, wafatnya para ulama akan menyebabkan berbagai bencana susulan yang tak kalah mengerikan. Umat Islam perlu waspada.

Wabah tha`un yang terjadi pada tahun 759 H merupakan yang paling parah di antara wabah mematikan yang pernah terjadi sebelumnya. Tha`un yang terjadi pada tahun itu menjangkit rata di permukaan bumi. Korban tewas berjatuhan. Misalnya di Kairo, yang meninggal dalam satu hari mencapai 20 ribu orang.

Tidak hanya menelan korban manusia. Hewan­-hewan seperti anjing, kucing, rusa, dan burung­burung juga ikut mati. Tidak ada kota di muka bumi yang sela mat dari tha`un ini, kecuali Madinah. (Badzlul Ma`un, hal. 379 H). Di antara para korban tha`un pada waktu itu adalah para ulama. Para sejarawan telah mencatat siapa saja ulama yang meninggal di masa itu.
Majalah Hidayatullah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI