Gempa berkekuatan 5,6 SR mengguncang kawasan Cianjur, Jawa Barat, Senin siang, 21 November 2022.
Akibatnya, sejumlah desa porak-poranda, puluhan ribu rumah rusak bahkan hancur rata dengan tanah. Banyak korban yang luka-luka dan ratusan meninggal dunia.
Sebagaimana korban bencana pada umumnya, keadaan mental, spiritual, ekonomi, dan mata pencaharian warga ikut hancur. Tak sedikit yang kemudian imannya goyah, akibat bujuk rayu pihak tertentu. Dengan serbuan bantuan mulai dari mie instan hingga uang tunai dan biaya pendidikan, aqidah pun bisa tergadaikan.
Peran para da’i di lokasi bencana menjadi sangat penting. Tidak sekadar untuk membantu sarana fisik seperti distribusi bantuan, namun juga penguatan mental spiritual. Termasuk mendirikan dan mengelola mushala serta masjid darurat, agar iman warga tetap terjaga.
Reporter Suara Hidayatullah melaporkan secara langsung dari lokasi terdampak paling parah gempa Cianjur, tentang kiprah para da’i sekaligus relawan di lokasi bencana. Berikut ini sebagian kisahnya.*
