Tidak ada kata terlambat untuk belajar mengaji. Barangkali itu kalimat yang tergambar dari ratusan warga lanjut usia (lansia) di lereng gunung Merapi dan Merbabu, Jateng-DIY.
Beberapa tahun terakhir ini, mereka rutin mengaji, mulai dari belajar mengenal huruf huruf al-Qur’an. Kegiatan ini digawangi oleh lembaga Ukhuwah Mualaf Indonesia (UMI).
Seperti Mbah Tumini sudah tidak muda lagi, tahun ini memasuki kepala delapan. Postur tubuhnya mulai membungkuk, berjalan pun harus dibantu dengan tongkat. Namun keterbatasan itu sama sekali tidak menghalanginya untuk rutin setiap hari Selasa sore belajar mengaji di Masjid Mujahidin Kemiren, Jumoyo, Salam, Kabupaten Magelang, Jateng.
Para lansia itu tersebar di 15 lokasi. Setiap lokasi mendapatkan jatah belajar sekali hingga dua kali dalam sepekan.
Laporan Khusus kali ini mencoba mengulik kisah-kisah para lansia dalam belajar al-Qur’an.
Bagaimana pula perjuangan para guru ngaji di lereng Merapi dan Merbabu? Simak kisah lengkapnya
Penanggung jawab Sirajuddin Muslim - Reporter dan Penulis Sirajuddin Muslim - Editor Pambudi Utomo
