Bagi orang yang bergelut di bidang keilmuan Hadits, terutama dari kalangan Islam modernis, tidak akan asing dengan sosok Jamaluddin al-Qasimi dengan karyanya berjudul Qawaa’idu at-Tahdiits min Funuun Mushthalah al- Hadits.
Nama lengkap beliau, yakni Muhammad Jamaluddin Abul Faraj Muhammad Sa’id bin Qasim bin Shalih bin Isma’il bin Abi Bakar—dikenal dengan sebutan al-Qasimi. Nama tersebut dinisbatkan pada kakeknya bernama Qasim - seorang ulama Syam yang dikenal shalih dan ahli fiqih.
Al-Qasimi lahir di Damaskus, Senin 8 Jumadil Ula 1283 Hijriyah atau bertepatan dengan Juli 1866. Sejak kecil, al-Qasimi tumbuh dalam keluarga yang shalih serta berilmu. Ayahnya seorang ulama fiqih, pakar sastra Arab, ahli di bidang ilmu musik, dan punya suara merdu.
Ia mendidik al-Qasimi dengan pendidikan agama yang bagus.
Al-Qasimi memulai pendidikan agamanya dengan belajar al-Qur’an kepada Syaikh Abdurrahman al-Mashri.
Lalu, belajar menulis kepada Syaikh Mahmud al-Qaushi. Dan melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi di sekolah azh-Zhahiriyah.
