Kamis (12/1) petang itu belasan remaja tanggung berbusana gaul serba pink dan putih tampak sibuk menata puluhan kursi dan meja jati minimalis. Ditemani lagu Decode dari Paramore, mereka asyik mendekor plafon dengan balon-balon warna senada (pink dan putih).
Tak berselang lama, kue tart cokelat tiga tumpuk lengkap dengan lilin menyala di atasnya sukses mengejutkan Valeri, salah satu dari para remaja itu yang ternyata tengah berulang tahun ke-15. Sontak teriakan histeris bergaung di ruangan berukuran 100 meter persegi (m2) itu.
“Kejutannya berhasil, ye-ye-ye! Thanks buat Nestcology yang udah ngijinin kita bikin acara ulang tahun di sini. Makanannya enak-enak, apalagi pudingnya,” kata Meta (15), salah satu dari mereka, bersemangat. Sejak enam bulan lalu Nestcology Land of Gastronomy jadi salah satu tempat asyik untuk tempat makan bersama keluarga dan teman atau sekedar ngopi, karena ruangnya yang didesain bersuasana santai.
Memadukan konsep back to nature dan industrial melalui penempatan perabot dari kayu warna hitam, serta dinding, lantai dan plafon unfinish warna coklat dan abu-abu. Lampu spotlight-nya yang mungil memberikan sinar lembut temaram sehingga terkesan teduh. “Restorannya kayak museum, luas banget.
Buat ngopi sepulang kerja enak,” kata Sigit (27), karyawan salah satu bank pelat merah di Semarang, pengunjung lain Nestcology hari itu. Resto seluas 2000 m2 ini terdiri dari empat area dengan konsep dan fungsi berbeda. Lantai satu untuk dining semi formal dengan meja kursi hitam dan beberapa sofa panjang warna merah. Lantai dua disekat menjadi tiga area: coffee shop, bar dan ruang outdoor.
