Tampilkan di aplikasi

Saat ekonomi pelan, mereka tetap berjualan

Majalah Housing Estate - Edisi 161
13 Maret 2018

Majalah Housing Estate - Edisi 161

Developer mampu membaca pasar dan menawarkan produk yang tepat pada saat yang pas. / Foto : ISTIMEWA

Housing Estate
Masih seperti tahun lalu, penjualan hampir semua perusahaan developer tahun ini mengalami penurunan atau stagnan. Lihat saja data-data penjualan perusahaan properti yang sudah go public atau tbk (terbuka).

Sebagian besar tidak mencapai target, sebagian kecil stagnan, hanya beberapa yang meningkat. Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia (BI) kwartal tiga (Q3) 2017 mengkonfirmasinya.

Survei tatap muka dengan pengembang di 16 kota besar di Indonesia ini menyebutkan, pertumbuhan penjualan rumah turun dari 3,61% menjadi 2,58% dibanding kwartal dua (Q2) karena masih terbatasnya permintaan.

Karena penjualan masih lesu, harganya pun hanya naik 0,5% (Q3) dibanding 1,18% pada kwartal dua. SHPR memperkirakan penurunan pertumbuhan penjualan dan kenaikan harga itu akan berlanjut pada kwartal IV.

Survei menyebutkan faktor-faktor yang menjadi penghambat pertumbuhan bisnis properti itu adalah bunga KPR (20,36%), persyaratan uang muka (16,57%), pajak (16,13%), perizinan (14,45%), serta kenaikan harga bahan bangunan (11,68%). Lebih dari 76% konsumen masih mengandalkan kredit bank (KPR/KPA) untuk membeli rumah.
Majalah Housing Estate di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI