Tampilkan di aplikasi

Bangun rumah cukup dengan di-print

Majalah Housing Estate - Edisi 162
13 Maret 2018

Majalah Housing Estate - Edisi 162

Ke depan pembangunan rumah bisa dilakukan dengan cara di-print. / Foto : apis-cor

Housing Estate
Dulu orang membangun rumah atau gedung dengan cara dipasang, diplester dan dicor langsung di lokasi proyek secara manual. Pekerjaannya lebih lama, banyak bahan terbuang (waste), kebutuhan tenaga kerjanya besar dengan hasil sulit diperkirakan kualitasnya.

Kemudian muncul semen instan yang tinggal pakai, sistem cor instan yang tinggal tuang dan sistem prefabrikasi yang tinggal pasang di lokasi proyek, serta sistem pembuatan dak (lantai beton) tanpa perancah. Pekerjaan konstruksi pun menjadi lebih cepat, lebih hemat dengan kebutuhan tenaga kerja lebih sedikit dan hasil lebih pasti.

Sekarang muncul lagi teknologi baru yang memungkinkan pembangunan rumah dengan cara di-print seperti mem-print naskah atau gambar di kertas. Teknologi ini muncul menyusul berkembangnya teknologi printer sekian tahun belakangan yang tidak hanya bisa mencetak naskah di kertas, tapi juga produk tiga dimensi berupa apa saja seperti maket, patung, asbak, cangkir, dan lain-lain sesuai dengan gambar desain yang dibuat di komputer.

Kalau teknologi printer sudah memungkinkan mencetak benda-benda kecil seperti itu, kenapa tidak dikembangkan untuk membuat bangunan? Tinggal memasukkan bahan pencetak atau tonernya ke cartridge, selanjutnyaprinter akan mencetak bentuk tiga dimensi apapun yang kita inginkan. Hasilnya lebih presisi, solid, lebih cepat dan efisien dengan tenaga kerja cukup beberapa. Dampaknya, harga rumah pun bisa ditekan lebih rendah. Begitu jalan pikirannya.
Majalah Housing Estate di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI