Inovasi menjadi keniscayaan bagi developer agar tetap eksis. Tidak cukup mengeluarkan produk baru tanpa dibarengi kebaruan. Apalagi saat pasar lemah seperti sekarang, konsumen lebih selektif membelanjakan uangnya. Hanya produk berkualitas dan menarik yang dilirik.
Ini tantangan terutama pengembang hunian menengah atas yang produknya menjadi rumah kedua, ketiga, bahkan lebih. Beberapa township di Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek) mencoba menawarkan konsep baru yang menarik, kendati bukan baru sama sekali.
Lavon di Cikupa, Tangerang (Banten) misalnya, melansir rumah double decker di klaster Park Home. Kawasan huniannya memiliki dua level jalan di atas dan bawah. Di atas khusus untuk area bermain dan privat garden, di bawah untuk kendaraan. Sudah ada pengembang yang menerapkan konsep ini sebelumnya, tapi rumahnya terbatas. Lavon membangun rumah double decker secara massal.
Di Cakung, Jakarta Timur, Jakarta Garden City (JGC), melansir rumah tunggal (full detached) di klaster Mahakam. Pengembang jarang mau membangun rumah seperti itu karena lebih mahal dan pengerjaannya lama.
“Konsep rumah tunggal lebih nyaman, sirkulasi udara lebih bagus dan sekeliling rumah bisa dibuat taman,” kata Hyronimus Yohanes, GM Marketing & Sales Jakarta Garden City (370 ha).
Di BSD City (6.000 ha), Serpong, Tangerang Selatan (Banten), Sinar Mas Land (SML), melansir rumah split level dengan desain tropis kontemporer yang ikonik karya arsitek Denny Gondo. Hunian 2,5 lantai itu dilengkapi sky balcony dan attic room (loteng) di lantai paling atas. Sky balcony dibangun di atas dek carport, terkoneksi dengan ruang keluarga.
