Kemacetan menjadi problem harian warga Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek). Buruknya transportasi publik, lemahnya dukungan infrastruktur, dan hunian yang dibangun sporadis menjadi biang masalah. Tidak mudah mengurainya karena terlanjur complicated. Solusi paling mudah adalah beralih dari kendaraan pribadi ke kereta seperti di negara-negara maju.
Dengan kereta perjalanan menjadi lebih ringkas, efisien, dan murah. Sejumlah perumahan di sekitar Jakarta (Bodetabek), salah satunya BSD City, menawarkan kemudahan seperti ini. Kota mandiri yang dikembangkan Sinar Mas Land (SML) di Tangerang, Banten, itu bukan hanya terintegrasi dengan stasiun kereta tapi juga didukung fasilitas komplit.
Beragam kebutuhan warga dapat terpenuhi di dekat tempat tinggalnya tanpa harus keluar kawasan. Seluruh kebutuhan harian dan lifestyle termasuk area komersial tersedia di kawasan. Pasar modern, mal, hypermarket, mal, kuliner, rumah sakit, sekolah bermutu, perguruan tinggi, ruko, hotel, dan perkantoran semuanya ada.
Pengembangannya sangat bagus didukung moda transportasi terintegrasi. “Selain kereta komuter, Trans Jakarta, dan feeder busway, untuk transportasi internal sudah ada shuttle bus dan BSD Link,” ujar Nurhadi Lie, Head of Project Commercial BSD City. BSD Link didukung 14 bus beroperasi pukul 05.00 – 21.00.
Angkutan kawasan ini berhenti di setiap klaster, fasilitas publik seperti AEON Mall dan Gyant Hypermarket, hingga ke kawasan Intermoda. Kawasan Intermoda terintegrasi dengan Stasiun Cisauk dan terhubung dengan bus antar kawasan atau BSD Link. Di sini para penumpang dapat berganti moda ke tujuan masing-masing. Yang ingin menggunakan kereta komuter cukup berjalan kaki ke stasiun melalui sky bridge yang cukup nyaman.
