Keberadaan jalan tol Trans Jawa pelan tapi pasti telah menunjang konsep pengembangan pariwisata di tiga kota besar: Jogja, Solo, dan Semarang (Joglosemar). Melalui jalan tol tersebut waktu tempuh Semarang-Solo kini hanya sekitar satu jam dari sebelumnya tiga jam.
Sedangkan Semarang-Jogja menjadi sekitar 2,5 jam dari sebelumnya empat jam melalui exit tol Boyolali, Jatinom, klaten, Jogja. ke depan setelah tol Solo-Jogja dan Semarang-Jogja beroperasi, waktu tempuh ke tiga kota tersebut tentu akan semakin cepat lagi. Dengan makin cepatnya pencapaian itu membuat para wisatawan lebih ringan kaki mengunjungi ketiga kota itu.
Semarang yang memiliki beberapa tempat wisata di dalam kota: Lawang Sewu, kota Lama, dan klenteng Sam poo kong, serta aneka makanan khas yang lezat seperti lumpia, bandeng presto, dan tahu bakso, cukup kuat menarik wisatawan yang sudah berada di Joga dan Solo mengunjunginya.
Di sisi lain Semarang juga berkembang menjadi kota jasa menyusul makin banyaknya pengembangan industri di kota-kota sekitarnya seperti kendal, ungaran, Boyolali, Demak, kudus, dan Jepara. “Ini yang membuat Semarang perekonomiannya makin bagus. Walaupun pabriknya di luar kota, kantor pusatnya di Semarang. Mau ekspor pelabuhannya di Semarang, airportnya juga di Semarang.
Otomatis para manajer ke atas banyak yang tinggalnya di Semarang. Trafik ini menurut saya yang membuat penjualan rumah di Semarang beberapa tahun ini terus meningkat,” kata yuliarso Christiono, GM CitraGrand, perumahan menengah seluas 60 ha besutan Ciputra Group di Jl kol R Soekanto, Tembalang.
Badan pusat Statistik (BpS) juga merilis pertumbuhan ekonomi provinsi Jawa Tengah tahun 2019 di atas pertumbuhuan nasional. pada triwulan II tumbuh 5,62 persen dan triwulan III 5,66 persen (y-on-y). Sedangkan pertumbuhan ekonomi nasional triwulan III 5,02 persen (y-on-y).
