Bagi sebagian profesi, work from home (WFH) selama pandemi Covid-19 memang bisa dilakukan. Tapi, bagi kebanyakan pekerja lain, WFH cenderung hanya kata ganti dari libur kerja karena kantor atau pabriknya ditutup sementara. Tugas kantor atau pabrik itu tidak bisa dikerjakan dari rumah. Jadi, kecuali pekerjaan rumah tangga dan bercengkerama dengan keluarga, tidak banyak yang bisa mereka lakukan di rumah.
Murung, uring-uringan, dan bosan pun mulai muncul. Apalagi, kita tidak tahu kapan pandemi ini akan berakhir dan bagaimana dampaknya terhadap kehidupan kita selanjutnya yang menimbulkan perasaan cemas. Bagi sebagian orang tua, situasinya mungkin lebih menekan, karena setiap hari harus mendampingi anak belajar di rumah mencakup 3-4 mata pelajaran.
untuk mengurangi perasaan negatif itu, sebagian orang mengisi hari-harinya Bagi sebagian profesi, work from home (WFH) selama pandemi Covid-19 memang bisa dilakukan. Tapi, bagi kebanyakan pekerja lain, WFH cenderung hanya kata ganti dari libur kerja karena kantor atau pabriknya ditutup sementara. Tugas kantor atau pabrik itu tidak bisa dikerjakan dari rumah. Jadi, kecuali pekerjaan rumah tangga dan bercengkerama dengan keluarga, tidak banyak yang bisa mereka lakukan di rumah.
Murung, uring-uringan, dan bosan pun mulai muncul. Apalagi, kita tidak tahu kapan pandemi ini akan berakhir dan bagaimana dampaknya terhadap kehidupan kita selanjutnya yang menimbulkan perasaan cemas. Bagi sebagian orang tua, situasinya mungkin lebih menekan, karena setiap hari harus mendampingi anak belajar di rumah mencakup 3-4 mata pelajaran.
untuk mengurangi perasaan negatif itu, sebagian orang mengisi hari-harinya setiap orang. pilih sesuai kemampuan serta ketersediaan waktu, tenaga, dan biaya masing-masing. Berikut di antaranya yang dihimpun dari aneka sumber.
