Tampilkan di aplikasi

Berebut yang 30 persen, merayu yang 70 persen

Majalah Housing Estate - Edisi 195
18 Maret 2021

Majalah Housing Estate - Edisi 195

Aktivitas pemasaran di sebuah perumahan

Housing Estate
Pandemi membuat sekitar 70 persen konsumen menunda membeli rumah dan produk-produk bernilai besar lainnya. Itulah hasil survei terbaru terkait bisnis properti selama pandemi yang dilansir Inventure di Jakarta awal November 2020. Inventure adalah perusahaan konsultan, riset, dan training di bidang marketing, branding, sales-distribution, dan bidang terkait lainnya. Survei dilakukan terhadap 628 responden, dengan 69,4 persen menyatakan setuju menunda membeli rumah sampai situasi ekonomi membaik lagi.

“Saat pandemi konsumen mengutamakan belanja kebutuhan esesnsial seperti makan minum, produk kesehatan, dan sejenisnya,” kata Yuswohady, Managing Partner Inventure, saat menyampaikan hasil survei itu kepada pers. Beberapa bulan sebelumnya pejabat riset konsultan jasa real state global Colliers International dan Savills menyatakan pendapat serupa kendati belum berdasarkan riset tersendiri.

“Sejak diterapkannya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) untuk menghambat pandemi, ada penurunan minat pasar membeli properti. Kebanyakan orang memprioritaskan pengeluaran untuk kebutuhan esensial. Minat pasar itu makin turun setelah diberlakukannya PSBB tahap dua sejak pertengahan September,” kata Ferry Salanto, Senior Associate Director Collier International Indonesia, kepada pers di Jakarta akhir September 2020. Pasca pandemi pun, Yuswohady pun memperkirakan, pasar properti secara umum masih akan lesu karena pendapatan kalangan menengah yang menjadi pasar terbesarnya, belum akan serta merta pulih kendati ekonomi mulai membaik.
Majalah Housing Estate di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI