Menjadi pusat kegiatan keluarga, ruang ini selayaknya menjadi favorit bagi semua anggota keluarga. Selera, hobi, dan kebutuhan yang berbeda sebisa mungkin terakomodasi di ruang ini. Penyimpanan barang yang estetis sekaligus memenuhi kebutuhan setiap anggota keluarga sangat diperlukan di sini. Ruang keluarga juga acap menjadi ruang untuk menerima tamu.
Dekorasi dan aksesori dapat menjadi sarana untuk mengenalkan identitas dan karakter keluarga. Model penyimpanan yang bisa sekaligus dipakai untuk memajang pantas dihadirkan di sini. Menampilkan sisi pemilik rumah. Peletakannya di tengah ruangan yang merupakan pusat kegiatan, menjadikan rak penyimpanan ini menjadi pusat perhatian.
Dibuat secara custom, rak ini terbuat dari kayu ekspos. Penggunaan kayu ekspos sebagai furnitur tidak hanya menampilkan kesan hangat dan kejujuran material, tetapi juga tahan lebih lama. Berisi benda-benda bersifat simbolik dan memiliki relevansi dengan karakter pemilik rumah, maka rak tersebut sengaja dirancang terbuka untuk menampilkan sisi ekstrover dari pemilik hunian.
Foto, tanda mata, dan furnitur dekoratif memenuhi rak ini. Dipilihnya konsep open storage dimaksudkan untuk mengundang interaksi yang lebih nyata antara penghuni rumah dengan isi dari rak itu sendiri, bukan sekadar sebuah kenangan yang dipajang di kotak kaca.
Membawa keindahan galeri seni. Hunian didesain seperti galeri seni karena pemiliknya seorang seniman. Houssein Jarouche, seniman asal Brazil, menginginkan hunian yang sesuai dengan karakter dan profesinya. Sang arsitek, Triptyque, mewujudkan tantangan ini dengan mengaplikasikan putih secara dominan pada apartemen seluas 300 m² milik Houssein ini.
