Tampilkan di aplikasi

Tampil beda dengan kaca nako

Majalah Idea - Edisi 186
24 Oktober 2018

Majalah Idea - Edisi 186

Pemandangan inilah yang pertama kali ditemui saat menginjakkan kaki di Warung Nako. Dua tangga besar, dua kolam ikan di kanan kiri, serta ubin tegel sebagai pelapis, berpadu menjadi area favorit pengunjung. / Foto : ADITIA RIANDA

Idea
Beberapa tahun belakangan, sederet kafe dan restoran dengan konsep unik membanjiri kota Bogor, khususnya Jalan Pajajaran, yang merupakan jantung kota hujan ini. Dari sekian banyak restoran dan kafe yang berjajar di jalan tersebut, ada satu restoran anyar dengan desain yang cukup menarik perhatian. Restoran tersebut adalah Warung Nako yang desainnya mentereng dan berbeda dengan yang lain.

Dilihat dari fasad, potongan kaca bening atau yang biasa disebut kaca nako mendominasi seluruh bagian temboknya. Penggunaan jendela kaca zaman dulu yang bisa dibuka-tutup ini sejalan dengan konsep desain arsitektur tropis yang diusung di Warung Nako. Meski nampak sederhana, namun penggunaan kaca nako ini memberikan pencahayaan serta udara alami, yang membuat bangunan sustainable dan hemat energi, sehingga tak perlu lagi menggunakan sorotan lampu saat siang hari serta pendingin udara (AC).

Restoran yang buka sejak 7 Maret 2018 ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu lobi dan etalase makanan, warung kopi, serta area makan. Lobi dengan tangga kembar di kanan-kiri merupakan area favorit pengunjung untuk berebut foto. Bila bertandang ke sini di waktu pagi hingga jelang sore, mata Anda akan dimanjakan dengan permainan cahaya yang datang dari berbagai sudut. Adanya roof skylight setebal 10 mm pada bagian atas juga menghasilkan efek bayangan cahaya yang dramatis. Ubin tegel sebagai pelapis lobi, dinding semen ekspos, serta hijaunya ketapang brazil dalam pot, berpadu komplet menjadi spot cantik untuk berfoto.
Majalah Idea di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI