Selalu ada sisi anak-anak di dalam diri setiap orang dewasa. Kalimat itu ada benarnya. Lihat saja, seorang desainer interior mendesain rumah 2 lantainya dengan fasad—yang jika diamati—menyerupai wajah robot. Dua jendela di tembok lantai 2 menjadi mata, sedangkan pintu yang berada di lantai 1 menjadi mulut. Sedangkan tangga ber-railing hitam seolah menjadi semacam tangan atau kakinya. Permainan bentuknya serbategak-lurus, berbalut batu bata ekspos berlabur cat warna putih dengan aksen merah pada daun pintu serta hitam pada railing.
“Saya memang mengkonsep bangunan ini dengan fasad yang menyerupai kepala robot,” kata Ferry Susilo, pemilik rumah sekaligus desainer rumah ini. Mengapa? Ia tidak dapat menjelaskan alasannya dengan gamblang. Sebagai pengoleksi mainan, Ferry mengaku juga menyukai bentuk robot. Film bertema robot, Transformers, adalah film favoritnya. Demam film itu membuat ide kemudian mengalir begitu saja, dan jadilah rumah jangkung berfasad kepala robot itu.
Dari depan, bangunan ini tampak tinggi menjulang. Maklum saja, karena lahan yang sejajar dengan jalan digunakan untuk carport. Dua lantai di atas carport itulah yang dijadikan area huniannya. Lahan bangunan hanya 100 m² dengan ukuran 5 m x 20 m. Dengan lebar lahan hanya 5 m, Ferry membiarkan lantai bawah blong tanpa sekat. Pembagian ruang di lantai 1 hanya dibentuk oleh penempatan furnitur.
Sayangnya, tema robot tidak secara konsisten diterapkan di interior hunian. Namun Anda tidak perlu kecewa. Paduan modern, industrial, pop art, dan sentuhan klasik yang diaplikasikan di lantai ini memikat hati. Terutama jika dilihat dari sisi aksen warna serta keragaman karakter desain yang diaplikasikan.
Tangga berada di sisi kanan ruang memakai railing wiremesh. Bentuknya vertikal tanpa belokan atau bordes.Tangga seperti ini memang cukup menghemat ruang untuk lahan yang lebarnya hanya 5 m ini. Di atas area tangga ada skylight yang dibentuk dari susunan glass block.
