Tampilkan di aplikasi

Keller Rinaudo, penggagas drone pengantar darah

Majalah Infokomputer - Edisi 02/2018
26 Februari 2018

Majalah Infokomputer - Edisi 02/2018

Ketika banyak orang meragukan penerapan teknologi canggih di Afrika, Keller Rinaudo justru menghadirkan drone pengantar darah dan suplai medis di Rwanda.

Infokomputer
Ketika banyak orang meragukan penerapan teknologi canggih di Afrika, Keller Rinaudo justru menghadirkan drone pengantar darah dan suplai medis di Rwanda. Dalam sebuah perjalanannya ke Tanzania, Afrika, beberapa tahun lalu, CEO dan Co-Founder Zipline International Inc. ini bertemu seorang periset yang membuat sebuah database penting.

Basis data tersebut memungkinkan para pekerja kesehatan mengirim pesan teks ketika terjadi kekurangan stok darah atau kebutuhan medis lainnya untuk pasien. Ratusan nama pasien yang sedang sekarat bermunculan di spreadsheet. Namun demikian, si periset tidak mampu berbuat banyak untuk membantu.

Pasalnya, kondisi infrastruktur fisik di sana sangat buruk sehingga tim medis kesulitan menjangkau dengan cepat klinikklinik di pelosok Tanzania. Tak salah apabila Keller Rinaudo menganggap database tersebut sebenarnya “a database of death” atau data tentang kematian.

Pasien-pasien itu mungkin tidak terselamatkan karena terlambat memperoleh obat-obatan atau pasokan darah dari pendonor. Di sini, sarjana lulusan Harvard University itu melihat peluang teknologi canggih, seperti drone, untuk mengatasi ketiadaan atau minimnya infrastruktur fisik di daerah-daerah yang terpencil yang kondisi geografisnya sulit ditaklukkan, misalnya Afrika.

Kendati demikian, masih banyak orang yang menyangsikan pemanfaatan teknologi terkini di kawasan itu. “Kebanyakan orang meragukan penerapan teknologi canggih di Afrika. Menurut mereka, cara terbaik memajukan Afrika adalah dengan memberikan bantuan, layanan yang tidak dapat mereka sediakan sendiri,” papar Rinaudo dalam sebuah presentasi di panggung TEDGlobal 2017.
Majalah Infokomputer di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI