Tampilkan di aplikasi

Tantangan penyiadaan layanan 5G

Majalah Infokomputer - Edisi 04/2018
6 April 2018

Majalah Infokomputer - Edisi 04/2018

Penyelenggaraan layanan jaringan 5G di beberapa negara sudah di depan mata. Lalu kapan kita di Indonesia dapat menikmati jaringan yang supercepat tersebut?

Infokomputer
Penyelenggaraan layanan jaringan 5G di beberapa negara sudah di depan mata. Lalu kapan kita di Indonesia dapat menikmati jaringan yang supercepat tersebut? Masih banyak tantangan yang dihadapi pemerintah dan para penyelenggara jaringan untuk mewujudkan konektivitas 5G.

Jaringan 5G menyajikan kecepatan konektivitas yang jauh lebih tinggi daripada jaringan 4G LTE yang ada sekarang. Kecepatan downloadnya minimal 1Gbps (Gigabits per second), bahkan diharapkan dapat mencapai 100 hingga 800Gbps, tergantung dari spektrum frekuensi yang digunakan.

Selain kecepatan, feature 5G yang sangat menarik adalah low latency. Response time jaringan 5G ditargetkan di bawah 5 milisekon. Response time yang cepat atau low latency tersebut sangat bermanfaat bagi teknologi seperti self-driving car, telemedicine, atau mobile healthcare, serta streaming content Virtual Reality (VR) melalui koneksi mobile.

Jaringan 5G juga memiliki coverage yang lebih bagus daripada 4G LTE. Targetnya adalah 1 juta peranti per kilometer persegi untuk mencegah degradasi sinyal di tempat keramaian seperti stadion. Selain itu 5G juga mendukung beamforming yang dapat memprioritaskan bandwidth di wilayah yang permintaan lalu lintas datanya tinggi.

Selain beberapa yang telah disebutkan di atas, koneksi 5G juga dimanfaatkan untuk koneksi peranti-peranti Internet of Things (IoT). Jaringan 5G mendukung sejumlah besar koneksi peranti IoT dengan biaya yang murah dan umur batere yang sangat panjang serta coverage yang luas termasuk di dalam gedung. IoT semakin berkembang dengan kehadiran 5G
Majalah Infokomputer di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI